Ini adalah coretan dalam buku agenda….Tiga hari dua malam di Belitung cukup untuk saya mengenal
kota ini.
Pertama menjejakkan kaki di Bandara yang terkesan sangat
sederhana, tidak ada kesan mewah dan tentu beberapa bagian kurang terawat.
Jasa sewa kendaraan adalah sambutan yang pertama di tawarkan
oleh para penjual jasa, soal harga sewa cukup
layak, antara 250.000 – 350.000/hari plus sopir 100.000, tentu saja di
luar bensin.
Untuk penginapan sangat beragam
kelas silahkan pilih sesuai anggaran, Tanya mbah google saja untuk detailnya…
salah satu kota yang saya singgahi adalah Tanjung Pandan.
Kota yang tidak padat penduduk dan mayoritas muslim dan yang paling
membanggakan adalah adanya bangunan mesjid pada setiap pertigaan jalan, sudah
kebayang dong cari mesjid disini tidak susah, saya lebih banyak melihat mesjid
dibanding tempat-tempat hiburan dan spot pariwisata nya pun (menurut pendapat
pribadi saya) kurang terealisasikan atau
terakomidir dengan baik sehingga perlu peran semua pihak untuk lebih
dikembangkan.
Walaupun mayoritas masyarakat agama nya disini muslim tapi
masyarakatnya saling menghargai perbedaan agama , Suku dan Ras..setidaknya
itulah kesan yang saya tangkap dari obrolan dengan warga sekitar.
Tanjung Pandan kota yang kecil ya bisa di katakan “
pedalaman” tapi jangan salah, Jalan disini benar-benar mulus dengan aspal
sampai ke jalan – jalan kecil menuju kampung, Kota ini tidak bising dengan
alat-alat Transportasi . Tidak ada angkutan umum, kebanyakan penduduk disni
memiliki sepeda motor unutk memudahkan mereka beraktifitas, yang paling unik
adalah kebalikan antara siang dan malam hari, jika umumnya aktivitas di jalan
itu hirup pikuk pada siang hari, Tapi
tidak untuk disini, karena di Tanjung Pandan ini suasana benar-benar hidup pada malam hari.
Kadang saya sendiri bingung siang begitu amat sangat sepi ,
seperti di hutan pada malam hari. Begitu ramai di pukul 19 : 00 sampai 23 : 30
lantas kemana mereka pada siang hari?
Yang pasti ada yang bekerja,sekolah, dsb. Walau aktivitas itu jarang terlihat karena
lebih tertutup, dan anda harus tau disini anti macet baik siang atau malam
walau hari biasa dan hari libur, di kampung atau bahkan di kota sekali pun
benar- benar pemandangan yang jarang ada di kota-kota lain, mungkin di kota kita
sendiri, seperti kota saya di bogor atau di Jakarta.
Dan ada lagi yang paling berbeda dengan rumah disini, konsep
rumah disini bener-benar masih tradisional walau pun ada beberapa rumah yang
sudah minimalis ( Modern). Konsep rumah di sini pada umumnya adalah rumah
panggung dengan mengunakan kayu, rumah
–rumah di Tanjung Pandan ini seperti komplek bahkan tampak seperti resort
karena jarak antara rumah dengan rumah yang lain tidak saling berdekatan juga
memiliki halaman luas, dari satu kampung ke kampung yang lain jaraknya bisa
sampai 2 km,
kebayangkan nyaris tidak ada rumah, yang kita lihat hanya
pohon-pohon saja, seperti hutan kecil ..seperti rumah tak terpenghuni karena
karena di luar rumah hampir tidak ada aktivitas.
Yuk kita lanjut ke wisata Kuliner di Tanjung Pandan, yang
pasti disini memiliki tempat-tempat
makan yang unik,mulai dari makanan tempo dulu yang di lengkapi juga dengan
perkakas alat tempo dulu seperti setrika
areng, alat menumbuk padi, dan perlengkapan makan yang terbuat dari seng dsb.
Ada juga tempat makan yang sering di kunjungi artis bahkan
ibu Negara Mega wati, semua makanan disini sangat berciri khas tapi tetap nikmat
sampai-sampai bikin ketagihan, makanya anda semua harus berkunjung kesini.
Selain makanan disini juga mempunyai tempat wisata yang
menarik untuk di kunjungi yaitu berkunjung ke pulau pulau, mirip dengan pulau
seribu di Jakarta. Banyak sekali pulau-pulau kecil disini dan yang paling
mempesona adalah batu-batu besar berada di pulau tersebut bahkan di
tengah-tengah lautan lepas. Daya tarik disini adanya Pantai yang digunakan
untuk film Laskar Pelangi, dengan batu-batu yang munjulang tinggi sampai kira
kira 12 – 15 mtr lohh (hmm dahsyat ). Intinya panorama disini bisa di jadikan
wisata dunia, kalau Gunung Semeru punya surga ranah kumbolo, Belitung juga
punya surga pantai Laskar Pelangi.
Yang harus di benahi disini adalah tentu konsep pariwisatanya
selain memiliki pulau yang cantik harus
juga di bangun tempat “nongkrong” ; mungkin tempat
Karaoke atau Waterpark agar lebih saling
mendukung lagi dan saya yakin dengan didukung masyarakat disini kota ini akan
menjadi lebih hidup dan lebih maju dari segala aspek kehidupan masyarakatnya.
Semoga seiring dijadikan nya BELITUNG sebagai Kawasan Ekonomi Khusus terutama dapat mengangkat potensi wisata yang lebih baik lagi, dibarengi promosi.serta penyediaan sarana dan prasarana pendukungnya.